Home Kultum Akhlakul Karimah membentuk Peradaban yang baik

Akhlakul Karimah membentuk Peradaban yang baik

1877
0

Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Sukron Makmum,M.Pd.

Tema : Akhlakul Karimah membentuk Peradaban yang baik

Hadirin yang dimuliakan Allah swt.
Sekarang ini banyak orang yang menjadi contoh, tapi sedikit orang bisa menjadi contoh. Memberi contoh itu mudah, tapi menjadi contoh itu yang sulit.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, kita ingin mengambil contoh bagaimana rasul melaksanakan perjuangan.

Apa modal utamanya?

Yang pertama modal utama perjuangan rasul adalah akhlakul karimah.
Memperbaiki akhlak dengan akhlak, oleh karena itu akhlak tidak boleh berubah, zaman boleh berubah tetapi akhlak tidak, masa boleh berganti tetapi keyakinan tidak boleh mati.

persoalanya adalah kepada siapa kita harus berakhlak ?

Kita harus berakhlak kepada dua:
Pertama kita harus berakhlak kepada Allah, ini yang terpenting. 13 tahun rasul berjuang di mekkah, hanya memperbaiki akhlak kepada Allah, menanamkan tauhid, meluruskan akidah, membangun keyakinan 13 tahun di mekah dengan perhitungan.
Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

َإِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. (HR. Baihaqi)

Kalau pondasi kuat, bangunan aman. Kalau pondasi melenceng, bangunan bengkok, kalua pondasi rapuh bangunan runtuh. Bangunan bagaimana pondasinya. Orang hidup bagaimana imannya.

Kekuasaan dan jabatan baru ada manfaatnya kalau dipegang oleh tangan orang beriman. Kalau tidak, yang muncul Firaun. Harta terasa manfaatnya kalau dipegang oleh orang beriman.

Itulah sebabnya bangsa kita ini bukan cuma perlu orang pintar, kita perlu orang benar. Bahkan di masyarakat lebih baik benar tidak terlalu pintar, ketimbang pintar tapi tidak benar. Sebab kalau sudah pintar tidak benar, rusak rakyat disikat.

Disuruh ngurus beras malah nimbun beras. Disuruh ngurus laut, jadi bajak laut. Disuruh ngurus hukum, bikin hukum seperti pisau, tajam ke bawah tumpul ke atas. Kalau yang kecil salah, hukum cepat- cepat ditegakkan. Tapi kalau yang besar salah, diam pura-pura tidak mengerti. Itu yang melukai rasa keadilan.

Bagaimana memulai cara berakhlak kepada Allah SWT ?

Caranya ada dua, pertama jangan menyekutukannya dengan sesuatu apapun, yang kedua jangan menyembah kecuali hanya kepada-Nya. Itulah akhlak kepada Allah. Konsisten, disiplin. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka saya tidak akan menyembah kecuali hanya kepada Allah.

Saya tidak akan takut kecuali hanya kepada Allah. Saya tidak akan minta pertolongan kecuali hanya kepada Allah. Saya tidak akan melarikan persoalan kecuali hanya kepada Allah. Saya bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah. Nabi terakhir, tidak ada nabi sesudah nabi Muhammad, harga mati titik. Ada yang mengaku jadi nabi, wajib tidak percaya. Sekarang ini negara kita kan disiplinnya lemah, korupsi agak sulit diberantas, karena pejabat kita takut atasan tapi tidak takut Tuhan.

Yang kedua akhlak terhadap sesama manusia.

Yang pertama Akhlak kepada diri sendiri, kedua Akhlak dalam lingkungan keluarga dan ketiga Akhlak kepada masyarakat.
Yang ketiga akhlak terhadap makhluk Allah di luar manusia.

Hadirin yang saya hormati, ada hadist:
وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا

Artinya: “kalau kamu menyembelih hewan, sembelilah dengan cara terbaik”. (HR. Muslim)

Kalau kita menyembelih ayam, jangan pakai pisau yang tumpul, itu Namanya tidak berprikebinatangan. kepada binatang kita harus berakhlak, kepada air kita harus berakhlak, kepada pohon kita harus berakhlak.

Karena berbuat baik kepada semua makhluk di muka bumi ini termasuk salah satu perintah Allah ta’ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ


“Sesungguhnya Allah ta’ala mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala
sesuatu”( HR. Muslim : 5167)

Kenapa sekarang alam tidak seramah dulu, karena kita juga tidak ramah kepada alam. Kenapa sering terjadi banjir, karena tempat air kita kurangi, dia bingung mau ke mana, air ga punya tempat, akhirnya masuk ke rumah kita juga.

Kata Allah “Dzoharul fasadu filbarry walbahry bima kasabat aidinnas.

Surat Ar-Rum Ayat 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ


Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)


Karena kita tidak berakhlak kepada lingkungan.

Hadirin yang dirahmati Allah, jadi kalau kita mau sukses, utamakan akhlak. Industry boleh maju, tapi akhlak jangan berubah, akidah jangan goyah. Teknologi tidak bahaya, yang bahaya adalah orang yang menggunakannya.

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang berakhlakul karimah.
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.