Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz Abd. Rohim,M.Pd.
Tema : 3 (Tiga) Kecenderungan Manusia : Urusan Perut, Diatas Perut dan Dibawah Perut.
Surat Ali ‘Imran Ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Jama’ah Sholat Dzuhur yang berbahagia,
Sejak lahir manusia telah membawa fitrah (potensi), atau yang biasa disebut Kecendrungan<menyukai atau menginginkan sesuatu yang membuat hidupnya nyaman dan bahagian diantaranya Keinginan sebagai Kebutuhan Diatas Perut, Urusan Perut yang harus dipenuhi dengan kebutuhan perutnya dan Kebutuhan dibawah perut sebagai kebutuhan Biologis seksual.
3 (Tiga) kecendrungan manusia tersebut sebagai Fitroh (Suci Bawaan Lahir), menurut istilah pendidikan disebut sebagai Motivasi intrinsik yaitu dimana semua manusia memiliki kecendrungan itu semua yakni keinginan, kebutuhan dan pasangan. Tanpa terkecuali Baik laki-laki, atau perempuan, Orang dewasa maupun anak muda semuanya sama memiliki kecendrungan tersebut.
Adanya 3 (Tiga) kecendrungan tersebut, dalam agama islam sebagai Ujian, apakah keinginan yang hendak digapaii dengan cara yang baik atau buruk maka dapat diberikan predikat “Apakah Lulus atau Tidak “.
Apa saja ketiga kecenderungan tersebut : Diantaranya Perut, Diatas Perut dan Dibawah Perut yang terkandung dalam Al Qurán Surat Al Imron 14
1. Urusan Perut
Soal perut atau hajat hidup dalam Islam ternyata bukan perkara ringan. Islam mengajarkan dalam memenuhi kebutuhan harus dengan berupaya mendapatkan harta yang halalal Thoyyiban, Soal Urusan perut ini, Islam sangat menentukan baik buruknya seorang Muslim, termasuk layak tidaknya untuk bisa masuk surge dalam memenuhi Kebuthannya apakah didapat dengan cara yang baik atau sebaliknya.
2. Diatas Perut
Urusan Diatas perut yakni kecenderungan manusia menginginkan sesuatu, mempunyai atau memiliki jabatan, kedudukan, pangkat dan sebagainya.Tidak ada manusia yang tidak menginginkan kedudukan dan jabatan,
Setiap orang tentu menginginkan untuk kehidupan yang disegani, dihormati dengan status social yang lebih tinggi, banyak orang di ajang pesta demokrasi ini ingin mendapatkan peluang menggapai keinginanan untuk menjadi pejabar dengan berbagai cara untuk urusan ditas perut yakni keinginan mendapatkan 34 Kursi Gubernur, Kursi DPR dan DPRD kab/Kota, semuanya menginginkan kursi Jabatan tertentu untuk hidup yang lebih baik.
Kecendrungan Urusan diatas perut tersebut jika di menej atau dikekola dengan ma’ruf atau baik maka akan menghasilkan jabatan yang baik dan amanah sehingga bermanfaat bagi Agama, Diri, Keluarga bahkan bangsa dan negara, terciptanya kehidupan yang harmonis. tetapi jika untuk mendapatkan jabatan dan kedudukan dilakukan dengan cara munkar maka jangan berharap keberkahan, maka aka nada Kedzoliman, Kejahatan, Ketidakadilan, kesemrautan dan penindasan, contoh cara memperoleh dengan cara kemunkaran adalah menghalalkan segalamacam cara untuk memduduki jabatan tertentu,
Kita warga Muhammadiyah yang telah memiliki kader terbaik dan menyakini yang bersangkutan memiliki kema’rufan untuk menduduki jabatan apakah di eksekutif atau legislatif harus kita dukung dan Pilih, melahirkan kehidupan yang baik adalah kewajiban, Orang yang baik jangan membiarkan kemunkaran meraja lela, kita harus mencagah dan menghadirkan kehidupan yang maslahat Dunia dan Akhirat.Kader Muhammadiyah yang baik harus kita dukung diberbagai partai politik, suara pokok kita ada pada seorang istri dan suami, serta anak-anak untuk menjadikan eksekutif dan legislatif yang baik.
3. Urusan Dibawah Perut
Syahwat merupakan fitrah manusia yang mempunyai peran besar dalam menggerakkan tingkah laku manusia, Dalam Islam, syahwat Baik Kecintaan Laki-laki dan Perempuan harus ‘dijinakkan’ dan dikendalikan melalui jalan yang dibolehkan melalui pernikahan. Metode pengendalikan syahwat dilakukan secara sistemik dalam ajaran yang terkemas dalam shari’ah dan akhlak. Syahwat yang dikendalikan akal sehat dan hati yang bersih akan berfungsi sebagai penggerak tingkah laku atau motif dan menyuburkan motivasi kepada keutamaan hidup.
Surat Al-Mu’minun Ayat 5
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
Semoga bermanfaat,
Nashrun min Allah wa fathun qoriib
Wabasyiril mu’minin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
