Home Kultum 1 ( satu ) Amalan Sunnah di Akhir Romadhon

1 ( satu ) Amalan Sunnah di Akhir Romadhon

1106
0

Kultum Dzuhur Disampaikan oleh Direktur LPK AIKA UMT Ustadz Zulpiqor, MA

Tema : 1 ( satu ) Amalan Sunnah di Akhir Romadhon


“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)

Seorang muslim terkadang merasakan kejenuhan dalam menjalani ibadah Shoum diakhir Romadhon padahal dalam waktu tersebut terdapat malam kemuliaan yakni Lailatul Qadar. Hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda.

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan”

Amal kebajikan kita dalam penutupan 10 Romadhon terakhir yakni I’itikaf dijadikan barometer dalam beramal ibadah yang baik sebagai kelayakan mendapatkan Rohmat, ampunan dan keberkahan untuk menggapai Ridho Allah SWT.Hal ini berdasarkan hadits yg shohih, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

إنما الأعمال بالخواتيم
(رواه البخاري).

Artinya: “Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Imam Al-Bukhari).

Saat ini Masjid mengalami kemajuan. Yakni shaffnya maju jama’ah semakin berkurang dikarena kesibukan duniawi sehingga belum memaksimalkan beribadah di Bulan Romadhon, Maka di 10 hari terakhi kita mengejar ketertinggalan ibadah kita di bulan Ramadhan ini agar menjadi orang beruntung. Karena seorang pekerja yang cerdik akan memberikan kualitas maksimal dalam hasil perkerjaannya. Beribu juga ketika kita ingin meraih pahala dan ampunan serta masuk surganya Allah SWT maka masuklah pada surga terdahulu, terbaik bukan orang yang terakhir masuk surga.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

احْضرُوا الذكرَ، وادْنُوا من الإمَام، فإن الرجل لا يَزالُ يَتَبَاعَدُ حتى يُؤَخرُ في الجنة، وإن دَخَلَهَا

“Hadirilah khutbah jum’at dan mendekatlah kepada imam. Karena seorang yang selalu jauh dari imam, menyebabkan ia terbelakang dalam memasuki surga, andai ia memasukinya kelak” (HR. Abu Daud 1198, Al Hakim 1/289, Ahmad 5/11)


Marilah kita beri’tikaf di Akhir Romadhon sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dengan mengisinya untuk bertadarus Al Qur’an, berdzikir, bermuhasabah serta ibadah lainnya.

Umar bin Khattab mengatakan, “Hasibu anfusakum qobla antuhasabu.“ (Evaluasilah (hisablah) dirimu sendiri sebelum kalian dihisab (di hadapan Allah kelak)”.

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Semoga kita bisa memaksimalkan ibadah di Akhir Romadhon ini
Nashrun minallah wafathun Qoriib
Wabasyiril Mu’minin
Wassalamu’alaikum Wr Wb

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.